Wartawan Berjasa Besar dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Warta Empat
By -
0

Ilustrasi

WART4 – Jakarta, Wartawan memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa menuju dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya sebagai penyampai informasi, mereka juga menjadi pejuang yang menggerakkan semangat nasionalisme melalui tulisan, berita, dan penyebaran kabar ke seluruh penjuru negeri.


Sejak awal abad ke-20, pers Indonesia sudah menjadi alat perjuangan melawan penjajahan. Tokoh seperti Tirto Adhi Soerjo mendirikan Medan Prijaji, surat kabar pribumi pertama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan. Lewat media, gagasan kemerdekaan disuarakan hingga memicu semangat perlawanan terhadap Belanda.


Memasuki masa pergerakan nasional, banyak surat kabar lahir untuk menyuarakan semangat persatuan. Wartawan berani menentang kebijakan kolonial, meski harus menghadapi sensor, ancaman penangkapan, hingga pembredelan media.


Puncaknya terjadi pada 17 Agustus 1945. Setelah Soekarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi, tantangan berikutnya adalah menyebarkan kabar kemerdekaan agar didengar rakyat di seluruh Indonesia.


Di sinilah peran wartawan terbukti sangat penting. Kantor Berita Domei, yang kelak menjadi LKBN Antara, menjadi ujung tombak penyebaran informasi. Seorang wartawan muda bernama F. Wuz (Syahruddin) dengan berani mengetik dan menyelundupkan naskah berita Proklamasi melewati pengawasan ketat tentara Jepang. Berita tersebut kemudian disebarkan melalui jaringan telegraf ke berbagai daerah.


Berkat usaha itu, kabar kemerdekaan cepat sampai ke Surabaya, Bandung, Medan, bahkan terdengar hingga luar negeri. Rakyat pun segera bangkit mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan.


Selain Syahruddin, banyak wartawan lain yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan. Adam Malik, yang awalnya seorang wartawan, kemudian tampil sebagai diplomat penting di masa awal republik dan bahkan menjadi Wakil Presiden RI. Tokoh muda seperti Rosihan Anwar juga aktif menyuarakan semangat perjuangan melalui media.


Sejarawan menilai, tanpa peran wartawan, berita proklamasi mungkin hanya beredar di Jakarta. Informasi yang mereka sebarkan menjadi bahan bakar yang menyatukan bangsa untuk melawan upaya Belanda kembali menjajah Indonesia.


Hingga kini, wartawan dikenang bukan hanya sebagai penyampai informasi, melainkan juga pahlawan informasi yang ikut memastikan kemerdekaan Indonesia diakui rakyat dan dunia internasional.



Red/BS

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)