Tragedi Ojol Tewas dalam Demo 28 Agustus, Nilai Tukar Rupiah Ikut Tertekan

Warta Empat
By -
0

 


WART4 - Jakarta, Gelombang demonstrasi besar-besaran pada 28 Agustus 2025 yang berujung ricuh di Jakarta tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga mengguncang stabilitas ekonomi nasional. Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Peristiwa tragis ini memicu kemarahan publik yang meluas dan berdampak langsung pada pelemahan nilai tukar rupiah serta pasar saham.


Kronologi Insiden


Menurut saksi mata, insiden terjadi sekitar pukul 19.40 WIB saat Affan sedang mengantar pesanan makanan dan menyeberang jalan. Kendaraan taktis jenis Barracuda yang digunakan pasukan Brimob untuk membubarkan massa justru menerobos kerumunan dan menabrak korban. Kendaraan sempat berhenti, namun kembali melaju meski Affan sudah tergeletak.



Foto : Affan Kurniawan (Driver Ojol)


Affan sempat dibawa ke RSCM untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Karet Bivak pada keesokan harinya, dengan pengawalan ratusan rekan sesama pengemudi ojol.



Foto : Moh Umar Amarudin (Driver Ojol)


Selain Affan, seorang pengemudi lain bernama Moh Umar Amarudin juga menjadi korban tabrakan dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Pelni.


Respons Polisi dan Pemerintah


Kepolisian bergerak cepat menahan tujuh anggota Brimob yang berada di kendaraan taktis tersebut untuk menjalani pemeriksaan di Propam. Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Metro Jaya telah menyampaikan permintaan maaf resmi kepada keluarga korban dan masyarakat.


Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto turut menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa investigasi dilakukan secara transparan. “Saya minta kasus ini ditangani seadil-adilnya. Negara akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban,” ujar Presiden dalam keterangannya.


Sikap Perusahaan Ojol


Dua perusahaan transportasi daring terbesar di Indonesia, Gojek dan Grab, juga menyampaikan belasungkawa mendalam. Mereka berkomitmen memberikan dukungan finansial dan bantuan hukum kepada keluarga korban.


Dampak Ekonomi: Rupiah Melemah, IHSG Tertekan


Tragedi ini semakin memperkeruh situasi politik dan sosial yang sejak awal sudah memanas akibat gelombang protes mahasiswa dan buruh menentang kebijakan DPR serta dugaan tindak represif aparat.


Ketidakpastian politik tersebut memicu aksi jual investor. Nilai tukar rupiah melemah hampir 1% terhadap dolar AS pada perdagangan 29 Agustus 2025, sementara IHSG turun lebih dari 1,2%. Investor asing tercatat melakukan net sell besar-besaran, khawatir situasi keamanan akan memburuk dan mengganggu stabilitas pemerintahan, dikutip dari reuters.com.

Menurut analis pasar, faktor utama pelemahan rupiah bukan hanya tekanan eksternal, tetapi juga meningkatnya risiko domestik akibat konflik horizontal antara aparat dan masyarakat sipil. “Sentimen negatif semakin kuat setelah adanya korban jiwa dari kalangan rakyat biasa, yang membuat protes sulit diredam dalam waktu singkat,” ujar seorang ekonom senior di Jakarta.


Gelombang Protes Meluas


Pasca tragedi, aksi solidaritas muncul di berbagai daerah seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan dan Makassar. Tagar #PolisiPembunuhRakyat menjadi trending di media sosial. Banyak kelompok sipil menyerukan investigasi independen dan mendesak pemerintah melakukan reformasi sektor keamanan.



Red/BS


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)